Puluhan Hotel di Bandung Dijual Dampak Pandemi Covid-19
Ilustrasi hotel. Foto: Wallpaperflare.com.
Bandung, Properti2 - Puluhan hotel di Bandung dijual akibat okupansi turun dan tak kunjung membaik saat pandemi Covid-19.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat, Herman Muchtar membenarkan adanya hotel yang dijual.
Herman menyebut, hotel yang dijual karena ketidakmampuan untuk pemulihan.
“Karena kalau mereka buka, konsekuensinya minimal untuk dana operasional kan harus tertutup. Sedangkan kondisi sekarang sangat sulit bisa mencapai dana operasional. Sehingga kemungkinan gulung tikar besar sekali,” ujar Herman.
Kini ada sekitar puluhan hotel di Bandung yang dijual melalui platform jual beli properti.
“Banyak, lebih dari 1-2. Sekitar puluhan dan itu di Bandung saja ya. Belum wilayah Jawa Barat lainnya,” pungkasnya.
Lebih lanjut, Herman mengandalkan vaksin Covid-19 sebagai pemulihan sektor perhotelan. Menurutnya, jika vaksinasi berjalan lancar dan sesuai target, bisa sedikit membantu perhotelan, karena kunjungan wisatawan bisa kembali menggeliat.
“Berharap vaksin harus berjalan sukses, kemudian pemerintah memberikan pelonggaran dan pergerakan masyarakat bisa kembali terjadi, tetapi tetap memperketat protokol kesehatan. Karena ini sangat baik bagi masyarakat, pengusaha, atau petugas keamanan,” imbuhnya.
Upaya Pemerintah
Terkait ini, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Dewi Kenny Kaniasari menyebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung belum mendapat laporan resmi terkait hotel yang bangkrut, bahkan sampai dijual. Namun menyebutkan, memang ada sebagian hotel non bintang yang tutup terimbas pandemi Covid-19.
“Sampai saat ini kami, pemerintah, belum mendapatkan laporan resmi dari pemilik perihal hotel bangkrut sebagai dampak dari pandemi Covid-19,” dikatakan Kenny belum lama ini.
Meski demikian, sebut Kenny, berbagai upaya sudah dilakukan para pengusaha hotel supaya bisa tetap bertahan. Berdasarkan pantauan di lapangan, mayoritas hotel berjalan dengan sistem penghematan. Upaya penghematan tersebut seperti merumahkan sebagian karyawan dan pemberlakuan shifting kerja.
Sambung Kenny, dampak pandemi Covid-19 memang sangat menyulitkan pada sektor perekonomian, termasuk pariwisata dan perhotelan. Okupansi hotel masih turun pada kisaran 15 hingga 20 persen.
Ditambahkan Kenny, Pemkot Bandung terus berupaya membantu, salah satunya ialah memberikan relaksasi ekonomi melalui Peraturan Wali Kota (Perwal) No 4 Tahun 2021. Relaksasi tersebut ialah okupansi hotel ditambah menjadi 50 persen, yang sebelumnya hanya 30 persen.
“Juga ada bantuan dana hibah dari pemerintah pusat,” tutupnya. (neng)