Pamer Pradesain, Groundbreaking Ibu Kota Negara Baru, April?
Hasil tangkap layar pradesain ibu kota negara yang baru. TWITTER.COM/JOKOWI.
Jakarta, Properti2 - Pemerintah baru saja memamerkan pradesain ibu kota negara yang baru di Kalimantan Timur dan berencana akan melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking).
Pradesain itu dipamerkan Presiden Jokowi melalui sebuah video pada media sosial.
"Salah satu usulan pradesain bangunan ikonik di ibu kota negara yang baru adalah Istana Negara karya Nyoman Nuarta," kata Presiden Jokowi, Jumat (2/4/2021).
Sebelumnya Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI belum lama ini menyebut, groundbreaking dilakukan tahun 2021.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor menyebut, sejumlah kegiatan sedang berjalan dalam rangka mendukung terlaksananya ibu kota negara.
"Jalan saja, insya Allah (April) bulan puasa (peletakan batu pertama)," ujar Isran Noor yang diwartakan Kompas.
Peletakan batu pertama untuk istana presiden sebagai titik nol dari ibu kota negara yang baru.
Titik nol terletak di Kelurahan Pemaluan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten PPU. Tepatnya di Menara Pantau Api di kawasan hutan tanaman industri PT ITCI Hutani Manunggal.
Pemulihan Ekonomi
Peneliti ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Esther Sri Astuti Suryaningrum, mengatakan proyek pembangunan ibu kota negara baru tidak urgen.
Menurutnya, pemulihan ekonomi bisa dilakukan dengan cara lain, seperti pemerataan ekonomi di berbagai daerah dan tak harus dengan memindahkan ibu kota.
"Beresin dulu nih Covid. Kalau sudah beres Covid, baru infrastruktur dan itu tidak harus dilakukan dengan pindah ibu kota.
Pembangunan infrastruktur misalkan dapat dilakukan dengan membuka akses transportasi, seperti dalam hal trans Sumatera. Ibu kota di mana pun asal tak Jawa-sentris pembangunannya akan lebih baik. Ada pemerataan ekonomi," ujarnya diwartakan oleh BBC News Indonesia.
Rencana ini pun dianggap ironis oleh Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Hidayat Nur Wahid menyebut, mestinya Menteri Sosial (Mensos) mempertahankan program bantuan sosial (bansos) tunai, namun pemerintah malah merencanakan groundbreaking ibu kota negara yang baru.
Hidayat Nur Wahid mengatakan, melanjutkan program bansos tunai bisa menjadi bagian dari meningkatkan daya beli dan kesejahteraan rakyat, dan itu berdampak pada pemulihan ekonomi dan sosial.
"Ironisnya di saat yang sama, pemerintah justru meningkatkan anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hampir sebesar Rp300 triliun, dan sekalipun Covid-19 belum melandai dan kondisi ekonomi yang sulit, pemerintah malah merencanakan peletakan batu pertama pembangunan ibu kota negara baru," tambahnya.
Meskipun demikian, Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas, Rudy Soeprihadi mengatakan yakin proyek ini akan mampu menggerakan (pemulihan) ekonomi, salah satunya karena akan membuka banyak lapangan pekerjaan. (arf)
Tagline:
Pradesain & Groundbreaking Ibu Kota Negara Baru
Kalimantan Timur
Jokowi
Bappenas
Suharso Monoarfa
Isran Noor
INDEF
Esther Sri Astuti Suryaningrum
Hidayat Nur Wahid
Rudy Soeprihadi
Blog Terkait
Blog Terpopular
Proyek Apartemen di Jakarta Tertunda